Ini film dokumenter, yg mendokumentasikan tentang system pendidikan di Amerika.
Nih trailernya
Jadi pengen ngebahas film “ waiting for superman” yang tadi
pagi gw tonton,hmm..
Film “waiting for superman” itu sejenis film dokumenter,
yang isinya menggambarkan suasana pendidikan di amerika.
Film ini menarik, khususnya buat gw, yang sebelumnya
berfikir kalo pendidikan di amerika itu bagus.
Tapi film ini menggambarkan keadaan sebenernya, tentang system
pendidikan di amerika, yg ternyata ga sebagus yg dibayangkan.
Jadi di amerika itu ada yang namanya “public school” dan “private
school”, kalo disini namanya “sekolah negri” sama “sekolah swasta”
“public school” disana digambarkan di film tersebut banyak
yang menjadi “failing school”
“failing school” itu adalah sekolah yang menelurkan lulusan
yang tidak seharusnya lulus.
Jadi ketika mereka menginjak ke jenjang berikutnya, karena
ketinggalan pelajaran, maka mereka kesulitan dan akhirnya Drop out.
Dan kebanyakan “failing school” adalah “middle class school”
atau kalau disini SMP.
Nah ketika mereka sampai di “high school” itulah mereka drop
out karena sengaja diluluskan dari “middle class school”.
Dan “high School” disana otomatis menjadi “drop out factory”
yaitu penghasil anak2 yang drop out.
Ada sih memang “public school” yang bagus, tapi mereka
biasanya memprioritaskan anak2 yang ada di distrik mereka, dan kuotanya sangat
terbatas.
Misal kuotanya 38 kursi dan yang mendaftar 138, maka mereka melakukan
pemilihan dengan diundi, macam arisan gitu, dengan mengocok nomer atau
mengambil kertas undian.
Dan yang ngga masuk sekolah yang mereka mau, harus waiting
list atau terjebak di “failing school” yang buruk.
atau masuk “private school” namun dengan biaya yang mahal.
Nah gimana tadi nasib yang di Drop out,? Ternyata mereka Cuma
jadi gelandangan di jalan lalu berakhir di penjara karena tersangkut kasus kriminal.
Ternyata problem nya disitu ada pada guru2 “failing school”
yang tidak bertanggung jawab, dan seenaknya aja kalo mengajar.
Kenapa ga dipecat aja, guru2 kayak gitu?, ternyata fakta nya
lagi guru2 disana ga bisa dipecat karena punya hak “tenure”.
Hak “tenure” itu adalah hak otomatis guru yang diterima
setelah dia jadi guru selama 2 tahun.
Dan dengan hak itu dia ga bisa dipecat dengan alasan apapun,
iya alasan apapun.
Jadi walaupun guru itu Cuma duduk2 atau baca2 Koran dikelas,
dan anak didiknya ga bisa baca tulis, guru2 itu ga bisa dipecat.
Sebenernya “hak Tenure” itu lazimnya disana dipakai di
perguruan tinggi.
Untuk melindungi dosen agar tidak terpengaruh kekuatan
politik, dan itu meraihnya penuh persyaratan.
Namun kalo di “public school” bisa didapat dengan mudah kalo
bisa mengajar sampe dua tahun, malah disalah
gunakan oleh guru2 yang tidak bertanggung jawab.
Dan di film itu ada
salah satu Negara bagian menyediakan “rubber room”
“rubber room” itu ruangan buat guru2 yg bermasalah dalam mengajar,
namun ga bisa dipecat.
Dan diruangan itu mereka Cuma duduk2, tidur, main poker, dan
digaji.
Di film itu disebutkan, bahwa rata2 murid2 itu gagal pada
kelas 7 sampai 9, yaitu dalam hal baca tulis dan matematika.
Disebutkan juga di setiap Negara bagian Amerika faktanya
bahwa tidak sampai 50 % yang bisa baca tulis.
Yang terparah di ibukota Negara mereka Washington DC, hanya
12% yang bisa baca tulis.
Bahkan Bill Gates ( Pendiri Microsoft) berkomentar di film
itu, bahwa mereka kehabisan SDM dalam negri, sehingga mereka harus mencari SDM
dari luar negri mereka.
Film itu tahun 2010, dan gw ga tahu faktanya kalo sekarang.
Yang gw tahu di Indonesia menurut data http://data.menkokesra.go.id/content/jumlah-sekolah-di-indonesia
Ada 144.567 sekolah dasar, 26,277 SMP, dan 10.239 SMA, di
Indonesia.
Dilihat dari jumlah nya aja udah ketahuan, kalo semuanya pun
lulus sekolah dasar, tapi tidak mungkin semuanya masuk SMP.
Dan kalopun mereka semua lulus SMP, namun tidak mungkin
mereka semua bisa masuk SMA.
Kemanakah sisanya? Yang dijanjikan pendidikan dasar selama 9
tahun.
Jadi
kalo mau lihat Indonesia 20 tahun yg akan datang, coba lihat keadaan
pendidikannya, apakah masih ada yg tidak bisa sekolah?
Tidak
bisa sekolah bukan karena tidak mau, tapi karena memang tidak ada sekolah
#ironis
Beruntunglah yang bisa sekolah sampai perguruan tinggi ya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar